SUARA INDONESIA MALANG

Ini Klarifikasi Resmi Tim Kampanye Pemenangan SanDi Soal Tuduhan Postingan Sanusi Hoax

- 10 November 2020 | 12:11 - Dibaca 1.55k kali
Politik Ini Klarifikasi Resmi Tim Kampanye Pemenangan SanDi Soal Tuduhan Postingan Sanusi Hoax
Potongan gambar story instagram @abahsanusi1.n1

KABUPATEN MALANG - Humas Tim Kampanye paslon Bupati dan Wakil Bupati Malang, Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi) klarifikasi soal postingan story instagram @abahsanusi1.n1 yang diduga menyebarkan berita bohong soal gambar paslon nomor urut 2, Lathifah Shohib sedang menunjukkan gestur angka 1 seolah-olah berbalik mendukung paslon SanDi. 

Klarifikasi itu disampaikannya pasca munculnya tuduhan tim LaDub yang marak diberitakan media online. 

"Sebagai Humas Tim Kampanye Pemenangan SanDi, saya diminta langsung oleh Abah Sanusi untuk meluruskan tuduhan prematur tim Ladub kepada Abah Sanusi yang dimuat oleh beberapa media," pungkas Abdul Qodir, Humas Tim Kampanye Pemenangan SanDi, Selasa (10/11/2020). 

Menurut Abdul Qodir, pernyataan klarifikasi Zulham Mubarak dalam beberapa pemberitaan di media tersebut bukanlah sikap resmi dari Sanusi maupun Tim Kampanye Pemenangan SanDi. 

"Pertama kapasitas Mas Zulham bukan bagian dari Tim Kampanye, lebih tepatnya beliau mengaku sebagai relawan pemenangan, sehingga segala sesuatu yang dilakukan maupun yang disampaikan oleh Mas Zulham diluar tanggung jawab Abah Sanusi maupun Tim Pemengan," urainya. 

Pria yang akrab disapa Cha Adeng itu melanjutkan, terkait tuduhan paslon Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (Ladub) bahwa akun instagram yang dituduhkan telah menyebarkan hoax menurutnya adalah bentuk penggiringan opini sesat. Karena akun yang dituduhkan tersebut bukanlah akun resmi Cabup Sanusi. 

"Saya pertegas Abah Sanusi tidak pernah memiliki akun medsos kecuali WA saja, Abah Sanusi juga tidak pernah memerintahkan siapapun, baik tim kampanye pemenangan maupun relawan membuat akun yang mencatut nama Abah Sanusi tersebut. Kesimpulannya Abah Sanusi maupun Tim Pemenangan tidak tahu menahu atas keberadaan akun tersebut," beber Adeng. 

Ia juga menyarankan agar Tim Ladub seharusnya melaporkan kasus hoax tersebut kepada pihak yang berwenang. 

"Jika merasa dirugikan, pihak Ladub harusnya segera melaporkan ke pihak berwenang, untuk membuktikan tuduhannya itu benar atau malah sebaliknya, bukan malah meributkannya di media, kecuali mereka punya tujuan politik lain, semacam disengaja untuk mendapat iklan gratis, mencari simpati sebagai orang teraniaya," pungkasnya. 

Dengan adanya pemberitaan tersebut, Adeng mengaku pihak paslon dan Tim Kampanye Pemenangan merasa dirugikan atas tuduhan hoax tersebut. 

"Jangan bermain opini di media, karena jika hal itu tidak segera dilakukan kami merasa Abah Sanusi menjadi sasaran headspace dan berita hoax yang diproduksi dari tim Ladub dengan framingnya itu," beber pria yang menjabat Wakabid Pora DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang itu. 

Selama ini, menurut Adeng, Tim Kampanye Pemenangan SanDi telah menekankan kepada relawan untuk berpolitik secara santun. 

"Dari awal sikap SanDi sudah jelas, kami menekankan jajaran kami utamanya relawan SanDi, untuk berpolitik secara santun, politik yang memberikan pencerahan kepada masyarakat. Kita ingin pilkada ini terlaksana dengan damai dan mencerdaskan dan terakhir SanDi mengajak semua pihak untuk memerangi Hoax," ujar Abdul Qodir.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya