SUARA INDONESIA MALANG

Tim KKN Peneluv ITS Surabaya Ciptakan Bisnis Cinderamata Kampung Peneleh

- 07 October 2020 | 21:10 - Dibaca 2.64k kali
Pendidikan Tim KKN Peneluv ITS Surabaya Ciptakan Bisnis Cinderamata Kampung Peneleh
(kiri) Dosen Pembimbing KKN ITS Surabaya Satria Fadil Persada S. Kom., MBA., Ph.D), (tengah) Ketua RW 03 Peneleh M. Fachrudin dan (kanan) Perwakilan Anggota Tim KKN Peneluv Zakiyyah Fathania.

SURABAYA - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Peneluv oleh Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, berusaha menghasilkan program yang dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Salah satu program yang diprakarsai oleh 11 Mahasiswa Departemen Manajemen Bisnis ITS Surabaya itu adalah model perancangan bisnis cinderamata Kampung Peneleh berbasis Sociopreneurship.

Adapun ke-11 Mahasiswa Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) ITS Surabaya itu ialah Sausan Hamada, Maya Wulansari, Glenn Hugo Martin Tahalele, Qeisha Axel Rinjani, Dinar Syahrul Alim, Sultan Giga Rabbani, Gadis Byanka Prameswari, Pertiwi, Gede Bayu Rizky Pratama, Jelita Plastcynthia Sari, Zakiyyah Fathania dan Ramadhana.

KKN yang dibimbing Satria Fadil Persada S. Kom., MBA., PhD, itu digelar selama Agustus hingga Oktober 2020.

"Tim Peneluv hadir untuk memperkenalkan kembali Kampung Peneleh di masyarakat dan membantu perekonomian disana," pungkas Glenn Hugo Martin Tahalele, salah satu Tim KKN Peneluv, kepada suaraindonesia.co.id, Rabu (07/10/2020).

Ia menuturkan, Tim KKN Peneluv menawarkan kepada warga setempat bagaimana cara melakukan penjualan di marketplace seperti Tokopedia untuk menjual produk merchandise dari Kampung Peneleh.

Tujuannya kata Glenn Hugo, agar Kampung Peneleh lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia, tidak hanya di Surabaya. 

"Dari warga Kampung Peneleh, sangat menerima dan mau berkoordinasi dengan tim Peneluv agar Kampung Peneleh bisa tetap terlestarikan situs sejarah yang berada disana," ungkap Glenn Hugo.

Dengan begitu menurutnya, hubungan situs sejarah yang berada di Kampung Peneleh dengan warga Kampung Peneleh sendiri menjadi kuat dengan adanya penjualan merchandise yang dibimbing oleh Tim Peneluv.

Sebelumnya, Tim KKN Peneluv memandang bahwa nilai historis yang dimiliki oleh Kampung Peneleh merupakan sebuah komoditi dan peluang yang menjanjikan bagi warganya untuk menambah perekonomian mereka.

Namun, kondisi terkini di Kampung Peneleh menjadi permasalahan sekaligus peluang terciptanya komunitas dan pengembangan kawasan yang berkelanjutan. Karena Kampung Peneleh saat ini, telah terhimpit oleh kehidupan kota.

Hal itu juga diungkapkan oleh Ketua RW Kampung Peneleh Surabaya, Rudy.

"Wisatawan hanya mengetahui situs sejarah yang berada di Kampung Peneleh , namun tidak dengan Kampung Peneleh itu sendiri," kata Rudy.

Hal itulah yang membuat Tim KKN Peneluv tergerak untuk mengenalkan program unggulannya agar wisatawan tak enggan datang ke Kampung Peneleh.

Menurut mereka, para wisatawan berbagai daerah, negara, dan kalangan merupakan subjek yang dapat membantu tumbuhnya sektor ekonomi di kawasan daerah wisata tersebut dengan adanya kegiatan jual-beli.

"Kegiatan jual-beli yang dilakukan pada umumnya di tempat wisata adalah membeli cinderamata untuk kenang-kenangan pada saat mereka kembali ke daerah atau negara masing-masing," tambah Glenn Hugo.

Tim KKN Peneluv menilai keberadaan cinderamata sekaligus situs sejarah yang berada di Kampung Peneleh tersebut dapat memotivasi wisatawan untuk berinteraksi lebih jauh dengan masyarakat sekitar serta dapat membantu perekonomian masyarakat Kampung Peneleh Surabaya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya