KOTA MALANG - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Kimia Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Indra Nur Cahyo, sabet juara 3 lomba essai dalam acara Milad Kimia Recrystallization of Chemistry Family (RCF) 4.0.
Lomba itu diadakan setiap tahunnya oleh HIMASAKI UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan beberapa kategori.
Di UIN Bandung, Indra mengusung produk inovasi fotokatalis perovskit SrTiO3 terdoping Fe dan terimpregnasi Au (Fe-STO/Au) sebagai pengolahan air limbah industri non-biodegradable (sulit terurai).
Inovasi tersebut muncul sebagai solusi tingginya jumlah pencemaran air yang meningkat setiap tahunnya yang bersumber dari air limbah industri di Indonesia dengan 68% kondisi air sungai dalam kategori tercemar berat.
"Pencemaran air limbah non-biodegradable dapat merusak biota air dan bahkan bila terkomsumsi manusia dapat menyebabkan kanker, mutagenik hingga kematian," ujar Indra.
Hal itulah yang menjadi latar belakang inovasi pemanfaatan material fotokatalis Fe-STO/Au dan sinar matahari sebagai pengolahan air limbah.
Indonesia yang kaya akan sumber daya alam seperti intensitas sinar matahari relatif tinggi dan material padatan yang melimpah terutama logam oksida, Fe an Au berpotensi besar memaksimalkan metode fotokatalis.
"Metode ini juga merupakan metode pengolahan air limbah yang ramah lingkungan, murah, tidak beracun, dan mudah didaur ulang," jelas Indra.
Fe-STO disintesis dengan metode lelehan garam NaCl-KCl. Metode lelehan garam efektif menghasilkan morfologi partikel yang baik, sehingga dapat meningkatkan degradasi air limbah.
Kemudian Fe-STO di impregnasikan Au untuk menurunkan laju rekombinasi yang bermanfaat meningkatkan degradasi air limbah.
Fe-SBT/Au juga disintesis menggunakan metode lelehan garam sama halnya dengan Fe-STO/Au. Akan tetapi, inovasi Fe-SBT/Au lebih multifungsi yaitu sebagai fotokatalis dan energi terbarukan berbasis solar cell.
"Inovasi ini diharapkan mampu diimplementasikan oleh industri di Indonesia sebagai upaya mengurangi pencemaran air limbah, meningkatkan ketahanan air bersih dan energi," pungkasnya.
Pada lomba tersebut, Indra Nur Cahyo mampu bersaing dengan kampus-kampus besar seperti UI, ITB, UGM, dan lain-lain.
Ia berhasil memperoleh Juara 3 essai di UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan judul “Pengembangan Material SrTiO3 dengan Pendopingan Fe dan Terimpregnasi Au sebagai Inovasi Pengolahan Air Limbah”.
Juara 1 diraih oleh tim Syarifuddin dari UB tentang “Pemanfaatan Kotoran Manusia Sebagai Energi Listrik” dan Juara 2 diraih tim Zubair dari UB tentang “Telur Puyuh Super Antioksidan untuk Mereduksi Kolesterol”.
Selain itu, indra juga berhasil meraih Juara 3 essai dalam kegiatan N-Comy (National Competition of Agronomy) di Universitas Negeri Jember dengan judul “Pemanfaatan Aurivillius SrBi4Ti4O15 terdoping Fe dan terimpregnasi Au sebagai fotokatalis dan energi terbarukan”.
Juara 1 diraih oleh tim Mila dari UNEJ tentang “tanin dan silase sebagai pakan ternak”, sedangkan Juara 2 diraih tim Miftacurrohmi dari UNEJ tentang “Akong Hand Shop”.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohammad Sodiq |
Editor | : |
Komentar & Reaksi