Sema UIN Malang Dorong Ada Uji Publik dan Debat Terbuka, Bakal Calon Rektor

Ibrahim Ardyga (mg-101) - 30 March 2021 | 17:03 - Dibaca 2.84k kali

Pendidikan Sema UIN Malang Dorong Ada Uji Publik dan Debat Terbuka, Bakal Calon Rektor

Ketua Senat Mahasiswa (Sema) UIN Malang Moh. An’am melayangkan surat terbuka kepada Rektor UIN Malang.

MALANG - Prosesi Pemilihan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang sudah mendekati akhir masa pendaftaran bakal calon rektor.

Berbagai unsur civitas akademika baik guru besar, karyawan, ataupun tenaga pengajar sudah berkontribusi dalam kontestasi pemilihan rektor ini, tak terkecuali dari unsur mahasiswa.

Ketua Senat Mahasiswa (Sema) UIN Maliki Malang, Moh. An’am telah melayangkan surat terbuka kepada Rektor UIN Malang Prof. Abdul Haris dan Ketua Senat UIN Malang, Prof. Muhtadi Ridwan yang berisi dorongan untuk mengadakan uji publik dengan debat terbuka bagi para bakal calon rektor, Selasa (30/03/2021).

“Alhamdulillah, tadi surat sudah diterima oleh Pak Rektor dan Pak Ketua Senat UIN Malang,” ujar An’am.

An’am mengatakan bahwa surat terbuka itu merupakan tindak lanjut dari aspirasi mahasiswa terkait uji publik bagi para bakal calon rektor yang didapatkan melalui survey di Instagram Senat Mahasiswa (SEMA) UIN Malang.

Dia menjelaskan bahwa ada tiga tujuan dari diadakannya uji publik dengan debat terbuka ini. Pertama, uji publik ini diadakan untuk mengetahui siapa saja calon pemimpin baru UIN Malang.

Kedua, uji publik dengan debat terbuka ini bertujuan untuk mengetahui visi dan misi dari para bakal calon rektor. Ketiga, uji publik ini juga bertujuan untuk mengetahui kapabilitas dari bakal calon rektor.

“Ini sangat penting, karena civitas akademika termasuk mahasiswa dapat menyuarakan kritik dan saran kepada bakal calon rektor UIN Malang, sehingga nantinya proses pemilihan rektor ini dapat berjalan secara berkualitas dan bermutu,” ujar mahasiswa asal Banyuwangi ini.

Uji publik dengan debat terbuka ini merupakan yang pertama kali di inisiasikan dalam sejarah pemilihan Rektor UIN Malang, sehingga terkait konsep dan teknis diserahkan kepada Senat UIN Malang.

“Masalah konsep dan teknis diserahkan kepada Senat Universitas selaku pemegang hak penjaringan bakal calon rektor," tuturnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA