JAKARTA - Beredar surat pernyataan sikap Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Politeknik Negeri Bandung/Politeknik ITB tentang perlindungan hak suara dalam Pemilu Ikatan Alumni (IA) ITB.
Dalam surat itu, IKA Poltek ITB menyatakan panitia Pemilu IA ITB diskriminatif karena tidak mengakomodir lebih dari 6000 Alumni Poltek ITB. Sehingga ribuan alumni tersebut kehilangan hak suara hingga sampai hari penutupan DPT (Daftar Pemilih Tetap).
Menurut AD/ART IA ITB, IKA Poltek ITB juga merupakan satu kesatuan yang utuh sebagai anggota keluarga besar IA ITB, adalah anggota biasa serta memiliki hak dan kewajiban yang sama.
Salah satu calon Ketua Umum Alumni IA ITB yang merupakan calon termuda, Syarifah Amelia merespon surat pernyataan tersebut.
"Menurut Ir. Soekarno sebagai pendiri bangsa dan alumni ITB, demokrasi adalah keterlibatan rakyat dalam proses memilih kepemimpinan. Artinya tidak ada diskriminatif dalam menggunakan hak politik," tutur perempuan yang menjabat Staf Khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan RI itu.
Amel sapaan akrabnya, menyesalkan panitia pemilu IA ITB tidak mengakomodir hak politik IKA Poltek ITB.
"Pemilihan IA ITB seharusnya menjadi contoh proses demokrasi yang sehat di Indonesia," ucap Amel yang kini menjabat sebagai Direktur Operasional PT Anugerah Selamat Mandiri (Tour Travel Umroh dan Haji) itu.
Amel mengajak seluruh Alumni ITB untuk berpartisipasi aktif dan berkolaborasi untuk kemajuan ITB.
"Mari kita lupakan segala isu perpecahan dan sukseskan Pemilu IA ITB yang demokratis," tutup Direktur Pengembangan Bisnis BUMD Kabupaten Belitung itu.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Damanhury Jab |
| Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi