SUARA INDONESIA MALANG

Paslon Ladub Janjikan Insentif Guru Ngaji di Kabupaten Malang Naik 2 Kali Lipat

- 06 October 2020 | 15:10 - Dibaca 2.54k kali
Politik Paslon Ladub Janjikan Insentif Guru Ngaji di Kabupaten Malang Naik 2 Kali Lipat
Calon Bupati Malang Lathifah Shohib Sambangi Guru Ngaji di Kecamatan Tumpang. (ist)

KABUPATEN MALANG - Keberadaan Guru Ngaji di berbagai Tempat Pembelajaran al-Quran (TPQ) se-Kabupaten Malang cukup penting. Pasalnya, Guru Ngaji adalah peletak dasar bagi para anak untuk bisa membaca kitab suci Umat Islam tersebut.

Namun, selama ini para guru ngaji masih belum mendapatkan insentif dan bantuan yang memadai dari pemerintah. Hal ini sebagaimana ditemui oleh Paslon Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (Ladub) saat berkampanye di Kecamatan Tumpang pada Senin (05/10/2020) lalu.

Para guru ngaji dari berbagai TPQ mengeluhkan soal besaran insentif dan juga berbagai fasilitas yang masih kurang memadai. Menanggapi soal kesejahteraan guru ngaji, Calon Bupati Malang, Lathifah Shohib, mengaku miris dengan kondisi kesejahteraannya.

Bantuan insentif dari Pemkab Malang hanya sebatas Rp 1,2 juta per tahun atau jika dibagi dalam 12 bulan, sebanyak Rp 100 ribu per bulan. Menurut Cucu Pendiri NU itu, insentif guru ngaji perlu ditingkatkan.

Cara pertama adalah dengan melakukan pendataan secara pasti berapa jumlah guru ngaji yang ada di Kabupaten Malang. Berdasarkan data tersebut, nantinya akan dilihat kemampuan APBD dan sumber pendapatan lainnya untuk menambah insentif guru ngaji yang tersebar di 33 Kecamatan.

“Bantuannya Rp 1,2 juta per tahun ini sangat kecil sekali, kedepan Paslon Ladub berkomitmen akan menaikkan insentif tersebut dua kali lipat,” kata Lathifah Shohib dikutip dari lama resmi paslon Ladub, Selasa (06/10/2020).

Wanita yang akrab disapa Bu Nyai ini menambahkan, selain menambah insentif hal lain yang harus diperhatikan oleh pemerintah kepada guru ngaji adalah terkait jaminan sosial dan kesehatan.

Berbasis data sebagaimana dimaksud diatas itulah, maka lanjut Bu Nyai, pemerintah bisa melakukan pemetaan guru ngaji apakah sudah memiliki jaminan kesehatan dan sosial apakah tidak.

“Selama ini bantuan sosial dan kesehatan bagi guru ngaji belum disinggung atau dipikirkan padahal ini hak dasar mereka yang harus dipenuhi pemerintah,” ujarnya.

Wanita yang pernah berprofesi sebagai guru ini juga menegaskan Paslon Ladub akan juga mengupayakan perbaikan fasilitas TPQ di semua desa secara layak dan nyaman, sehingga proses pembelajaran pendidikan al-Quran bisa berjalan maksimal.

“Karena itu kita perlu melihat struktur APBD kita, saya optimis insentif guru ngaji bisa dinaikkan, termasuk kita harus melihat dan menganalisa anggaran di APBD Desa, sehingga nanti ketemu angka anggaran untuk membantu guru ngaji beserta perbaikan fasilitas dan sarana prasarananya,” pungkas Bu Nyai.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya