SUARA INDONESIA MALANG

Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Kini Sukses Jadi Petani Durian

Mohammad Sodiq - 01 November 2021 | 11:11 - Dibaca 8.38k kali
Wisata Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Kini Sukses Jadi Petani Durian
Mantan Wali Kota Malang Mochamad Anton Saat Menunjukkan Hasil Panen Buah Durian di Kebunnya, Senin (01/11/2021). (Foto: swandy/suaraindonesia.co.id)

MALANG - Masih ingat dengan Mochamad Anton atau yang akrab disapa Abah Anton? Lama tak terdengar, mantan Wali Kota Malang itu saat ini beralih profesi menjadi Petani Durian, loh.

Eitss, tidak hanya sekedar menjadi Petani Durian, Abah Anton juga mengembangkan bisnis kuliner bernama Abundacio Cafe and Eatery di kebun Duriannya.

Lokasinya berada di Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Hanya dengan menempuh waktu 15 menit dari Kota Malang, kamu sudah bisa sampai pada lokasi ini.

Begitu masuk gerbang, kamu langsung disuguhi dengan banyaknya pohon durian yang berbuah besar dan lebat. Banyak pengunjung yang mengabadikan foto di pohon durian yang berbuah besar tersebut. Bahkan Abah Anton pun melayani foto bersama dengan para pengunjung.

Di kebun dengan luas 4 hektar ini, ada 400 batang pohon Durian dengan berbagai jenis. Terutama jenis Durian Montong, selebihnya ada Durian Bawor, Durian Matahari dan yang paling spesial Durian Kunir atau Kunyit. Dalam sehari, Kafe Abah Anton ini bisa menghabiskan 500 buah Durian, loh.

Abah Anton mengatakan, ide mendirikan bisnis kuliner ini berawal dari hobinya makan durian.

"Sebetulnya Kebun Durian saya ini dulu adalah pertama karna hobi saya makan Durian. Terlalu hobi akhrinya saya keliling saya coba cari Durian itu akhrinya lama kelamaan saya punya kebun Durian," ujar Abah Anton kepada suaraindonesia.co.id, Senin (01/11/2021).

Lanjut Abah Anton, pada tahun 1998, ia mempunyai tanah di Petungsewu, namun tanah yang ditanaminya sebelumnya adalah Jeruk. Karena cintanya, akhirnya tanaman Jeruk dirubah sebagian besar menjadi Pohon Durian.

"Tapi saya ingin coba karna saya senang Durian saya cobalah varian durian untuk bisa ditanam ditempat ini. Akhirnya saya memanggil pertanian dari Bogor waktu itu. Saya coba hitung ketinggian 750 mdpl sangat bagus akhirnya saya perintahkan tanam disini kita coba," bebernya.

Dia berkeinginan Durian menjadi varian Utama di kebunnya. Karena selama ini, Petungsewu daerah wisata petik dan penghasil Jeruk.

"Terus terang saya ingin Durian jadi varian utama disini, karena apa, karena daerah disini ada tempat wisata petik Jeruk. Dengan adanya hasil maksimal dan hasil yang baik disini bisa dirasakan seluruh kalangan masyarakat akhirnya masyarakat kita ikut andil dalam hal mengembangkan varian Durian ditempat ini. Mengapa? karena percontohannya sudah mereka anggap berhasil dan yang paling utama untuk memberdayakan masyarakat daerah sekitar sini," ujarnya.

Abah Anton berani mengambil langkah yang berbeda dengan petani Jeruk lainnya. Sebab menurutnya harga pasar Jeruk tidak stabil.

"Terus terang daerah sini adalah pertanian Jeruk yang selama ini masyarakat memang sangat sulit untuk mengeluarkan Jeruk itu setelah hasil panen, karena terlalu besar lahan yang dimiliki namun harganya tidak mengikuti. Akhirnya dengan Durian inilah bisa kita berhasil untuk mendapatkan hasil yang maksimal," katanya.

Tak hanya sekedar Kafe dan Kebun, Abah Anton juga berencana kembangkan Wisata Edukasi Pertanian.

"Nanti kita juga jual bibit Durian supaya masyarakat ga jauh-jauh beli bibit Durian dari Bogor," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mohammad Sodiq
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya