KOTA MALANG - Pendidikan itu yang penting bisa melahirkan manusia-manusia yang benar sekaligus pintar. Kalau yang pintar saja sudah banyak dan semua sudah tahu.
Hal diatas diungkapkan KH. Miftachul Akhyar, Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat berkunjung di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Selasa (10/11/2020).
Dalam acara silaturahmi yang dibalut dengan nuansa kekeluargaan itu, kedatangan Kyai Miftah sapaan akrabnya ini disambut ramah oleh Rektor UIN Maliki, Prof. Dr. Abd. Haris, M. Ag beserta para wakilnya.
Pada kesempatan tersebut, Kyai kelahiran Surabaya tahun 1953 tersebut mengungkapkan sebagian keluh kesahnya atas kondisi pendidikan sekarang yang ada di negeri ini.
Oleh karena itu, Kyai Miftah menyatakan bahwa perhatian pada pendidikan bagi NU merupakan sebuah amanah besar disamping persoalan ekonomi yang belum teratasi di Indonesia.
"Alhamdulillah kalau permasalahan kesehatan sudah mulai muncul perubahannya," imbuhnya.
Masih kata Rais 'Aam pengganti KH. Ma'ruf Amin ini bahwa sudah sejak lama UIN Maliki Malang dikenal sebagai perintis pendidikan tinggi Islam dengan model pengelolaannya dipadu ala pesantren.
Oleh karena itu, Kyai Miftah menegaskan bahwa sekarang ini sebenarnya tidak perlu lagi menambahkan orang-orang pintar saja jika mereka tidak benar.
"Orang yang pinter tapi tidak bener nantinya jadi keblinger!," tegasnya.
Maka Kyai jebolan alumni dari beberapa pesantren ternama di tanah Jawa ini menyatakan kelak pendidikan di pondok pesantren dan kampus-kampus berbasis pesantrenlah yang mampu melahirkan produk yang dibutuhkan tersebut.
"Lha, UIN Maliki ini termasuk di dalamnya karena telah menerapkan sistem pendidikan pesantren," ungkapnya.
Sehingga di akhir arahannya, Kyai Miftah dengan keyakinannya berharap UIN Maliki Malang bisa terus maju dan berkembang seiring perubahan zaman.
"Semoga kampus ini mampu menaikkan grafiknya, maqom-nya terus menanjak hingga membanggakan kita semua dan para muaziz hingga nanti melahirkan manusia yang benar sekaligus pintar," pungkasnya.
Hadir saat acara selain para wakil rektor, ada pimpinan pascasarjana, para dekan, para kabiro, ketua unit-unit universitas dan pejabat lain yang terkait.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohammad Sodiq |
Editor | : |
Komentar & Reaksi