MALANG - Universitas Brawijaya (UB) Malang akan melakukan kuliah tatap muka pada tahun akademik 2021/2022.
Hal itu disampaikan Rektor UB Prof Nuhfil Hanani saat memberikan keterangan pers pada acara Bincang dan Obrolan Santai (Bonsai), lewat zoom meeting, Senin (03/05/2021).
Prof Nuhfil mengatakan, UB akan menerapkan kuliah tatap muka dengan skema Blended Learning. Artinya tidak semua mahasiswa yang menjalani kuliah tatap muka secara langsung di kampus.
"Jadi hanya 25 persen saja yang luring, selebihnya 75 persen mahasiswa tetap menjalani kuliah secara daring," ujarnya.
Dia menjelaskan, mahasiswa yang bisa kuliah secara langsung hanyalah mahasiswa yang belum pernah memasuki kampus sama sekali.
Ia mencontohkan, mahasiswa yang berhak mengikuti kuliah tatap muka adalah mahasiswa semester 1 dan semester 3 tahun akademik 2021/2022.
Selain itu juga, Prof Nuhfil membolehkan mahasiswa akhir atau pejuang tugas akhir/skripsi untuk memasuki kampus.
Meski telah memutuskan sebagian mahasiswa dapat kuliah luring, pihaknya tetap berhati-hati dan disiplin menerapkan protokol kesehatan agar tidak memicu persebaran Covid-19.
Bahkan, UB memberikan syarat ketat jika mahasiswa ingin melakukan kuliah tatap muka secara langsung. Mahasiswa harus mendapatkan persetujuan dari orang tua atau wali.
"Mahasiswa kuliah luring wajib mendapatkan persetujuan orang tua atau wali,” tegasnya.
Selain itu, UB juga telah mengatur teknis agar mahasiswa yang kuliah tatap muka memperhatikan jarak antar mahasiswa minimal 1 meter dan tidak bergerombol.
Setiap mahasiswa akan diberi penanda untuk memastikan bahwa mahasiswa yang masuk ke kampus adalah mahasiswa yang mendapatkan giliran belajar tatap muka.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohammad Sodiq |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi