SURABAYA - UMKM Bumbu Rujak Manis Cak Mimin yang berlokasi di Sawahan, Surabaya, merupakan salah satu UMKM unggulan di Surabaya.
Produk bumbu rujak manis dalam botol yang praktis merupakan inovasi yang dapat diterima masyarakat yang gemar mengkonsumsi rujak buah.
Momen mengonsumsi rujak buah semakin seru saat dinikmati bersama-sama keluarga dan teman.
Sejak berdiri dari tahun 2012, UMKM Bumbu Rujak Manis Cak Mimin terus memperluas pangsa pasar. Sehingga saat ini pemasaran tidak hanya di Jawa Timur, namun juga sampai ke Kalimantan, Sumatera dan Taiwan.
Menyadari manfaat mengkonsumi buah yang sangat baik, maka Dian Ariesawati selaku pemilik UMKM Bumbu Rujak Cak Mimin memiliki rencana memperluas pasar ke generasi Milenial dan generasi Z.
Generasi Milenial adalah yang saat ini berada pada usia 25-40 tahun, sedangkan generasi Z berada pada usia 5-24 tahun.
Hal ini didasari bahwa gaya hidup generasi milenial dan generasi Z yang kurang sehat dan kurang konsumsi buah, serta menjalani aktivitas secara praktis.
Selain itu, generasi ini juga banyak berinterkasi dengan komputer sehingga perlu asupan gizi yang baik.
Melihat peluang ini, maka Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja (Lab EPSK) Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) ITS melakukan pengabdian masyarakat di UMKM Bumbu Rujak Manis Cak Mimin untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada.
Tim tersebut terdiri dari Anny Maryani, Diah Kusuma Indrawati, Nabila Ramadhani Djatmiko dan Nadhifa Qintharani Amira.
Kegiatan ini melibatkan dosen dari Lab EPSK dan mahasiswa DTSI yang melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata).
Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan kunjungan ke UMKM Bumbu Rujak Manis Cak Mimin untuk mempelajari bahan baku dan proses pembuatan produk sebagai identifikasi awal terkait tekstur dari produk.
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dilakukan untuk mendapatkan informasi kebutuhan konsumen generasi milenial dan generasi Z atas produk bumbu rujak manis.
Dari hasil kuesioner dilakukan diskusi dan mendapatkan hasil kemasan sachet plastik dipilih karena rapi, tahan lama dan mudah digunakan.
Kemudian ditentukan spesifikasi mesin filler dan mesin sealer yang akan membantu pembuatan kemasan baru ini.
Berangkat dari hasil kunjungan yang dilakukan, Anny Maryani, selaku Ketua Tim Pengabdi mengusulkan untuk menggunakan metode Kansei Engineering pada proses pengembangan kemasan Bumbu Rujak Manis Cak Mimin.
"Desain kemasan yang akan diproduksi memuat informasi mengenai nama produk, kode produksi, kode kadaluarsa, PIRT dan rasa dari Sambelo Dressing seperti yang terlihat pada gambar," ujar Anny Maryani, Jumat (31/12/2021).
Melalui pengabdian masyarakat ini Dian Ariesawati selaku pemiliki UMKM Bumbu Rujak Cak Mimin merasakan manfaat yang sangat besar dalam menyelesaikan permasalahan untuk fokus perluasan pasar pada generasi milenial dan generasi Z.
"Melalui penambahan varian produk sachet ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah order pada masa yang akan datang dan memperluas pasar sampai ke seluruh pulau di Indonesia," pungkas Dian Ariesawati.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohammad Sodiq |
Editor | : |
Komentar & Reaksi