SUARA INDONESIA MALANG

Menteri Agama Viral, Begini Tanggapan Rektor UIN Maliki Malang

Ambang Hari Laksono - 26 February 2022 | 08:02 - Dibaca 3.05k kali
Pendidikan Menteri Agama Viral, Begini Tanggapan Rektor UIN Maliki Malang
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (Foto : Istimewa)

SUARA INDONESIA — Viralnya video Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan suara azan dengan suara anjing menggonggong menarik perhatian beberapa tokoh agama dan masyarakat untuk angkat bicara menanggapi hal tersebut.

Salah satunya datang dari Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA., yang menanggapi hal tersebut melalui tulisan yang ia bagikan ke berbagai khalayak termasuk media.

Dalam tulisannya, Zainuddin menyatakan jika saat ini Surat Edaran (SE) Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas yang mengatur pedoman penggunaan pengeras suara atau Toa di masjid dan mushalla mendapat respon yang kontrovesrsial dari berbagai kalangan.

“Disusul dengan pernyataan beliau, dalam sebuah wawancara dengan salah satu media tentang analogi suara azan dengan gonggongan anjing,” sebut dia dalam tulisannya.

Zainuddin juga mengungkapkan, jika SE tersebut sesungguhnya hendak meneguhkan kembali bahwa kementerian agama yang memiliki bidang garap pembinaan umat beragama.

"Ini memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis antar umat beragama dalam masyarakat yang majemuk ini," sambungnya.

Menurutnya, kementerian agama memiliki tanggung jawab khusus dalam mensukseskan dua program besar itu.

"Yakni, revolusi mental dan moderasi beragama,” sebutnya.

Dalam tulisannya, Zainuddin juga menyampaikan, jika kemudian diterbitkan surat edaran (SE) untuk mengatur penggunaan pengeras suara di masjid atau mushalla.

"Ini sesungguhnya merupakan salah satu saja dari implementasi mewujudkan misi ketertiban dan ketenangan dalam kehidupan bermasyarakat yang senyatanya plural ditinjau dari berbagai aspeknya, termasuk kehidupan beragama," ungkapnya .

Menurut Zainuddin, siapapun dari kalangan muslim paham bahwa azan merupakan tanda waktu masuk shalat dan menyerukan sesama umat Islam untuk melaksanakan shalat, baik berjamaah maupun sendiri-sendiri.

“Terkait dengan anggapan bahwa Menag telah membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing itu terlalu jauh memaknainya, bahkan terkesan mengada-ada, karena yang beliau maksud jauh dari makna substantif itu,” imbuhnya.

Diakhir tulisannya, Zainuddin juga mengutarakan bahwa seusai dilantik di istana oleh Presiden, Menag sudah berkomitmen untuk melakukan tiga program penting yaitu ;

• Akan menempatkan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi, tidak menjadikan agama sebagai alat politik (depolitisasi agama). Agama harus memberi nilai kehidupan berbangsa dan bernegara.

• Akan memelihara persaaudaraan multi aspek yaitu: ukhuwwah islamiyyah, ukhuwwah wathaniyyah, dan ukhuwwah basyariyyah.

• Akan memajukan pendidikan agama dan pondok pesantren.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Ambang Hari Laksono
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya