MALANG - Puluhan Mahasiswa calon wisuda Universitas Widyagama (UWG) Malang, Jawa Timur, menolak keras kenaikan biaya wisuda tahun 2022.
Perubahan biaya wisuda tersebut tertuang dalam surat keputusan yang dikeluarkan oleh Yayasan Pembina Pendidikan Indonesia Widyagama Malang, UWG Malang, Nomor 503/PTS.030.HI/Peng./IX/2022 tentang pelaksanaan wisuda 2022.
Di mana harga awal biaya wisuda sebesar Rp 1 juta, naik menjadi Rp 1,5 juta (pada program D3 dan S1).
Salah seorang mahasiswa semester akhir, Hasan Basri, mengatakan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) sudah mengajukan keberatan atas surat pengumuman kenaikan biaya wisuda tersebut. DPM menilai, keputusan itu ditetapkan tanpa melihat kondisi pemulihan ekonomi mahasiswa pasca Pandemi Covid-19.
"Kenaikan biaya wisuda tahun 2022 ini sangat memberatkan calon wisuda maupun keluarga. Naiknya sampai 50 persen. Itu tidak sebanding dengan presentase kenaikan pendapatan," ucapnya, Selasa (8/11/2022).
Hal senada dikatakan Rafi. Menurutnya, pada tanggal 10 Oktober 2022, sekitar pukul 13.00 WIB, sempat terjadi pertemuan via Zoom antara pihak rektorat dan calon wisuda UWG tahun 2022. Dihadiri sekitar 65 orang.
"Dalam pertemuan itu, membahas soal kenaikan biaya wisuda. Tapi tidak ada titik temu atau kesepakatan bersama. Pada pertemuan Zoom itu juga banyak kesalahan data yang dijadikan sebagai landasan oleh pihak rektorat atas kenaikan biaya wisuda," ujarnya.
Alasan menaikkan biaya wisuda yang dikemukakan pihak rektorat dalam Zoom itu, kata Hasan, yakni karena Yayasan Pembina Pendidikan UWG mempunyai tanggungan kepada pihak Bank yang harus dibayarkan setiap bulannya.
Tanggungan tersebut akibat adanya pembangunan gedung UWG yang terletak di Jalan Borobudur nomor 35, Malang.
"Alasan itu tentu tidak masuk akal. Seharusnya biaya wisuda itu diperuntukkan keperluan seremonial wisuda saja. Bukan yang lain," tandasnya.
Surat keberatan yang dilayangkan DPM tertanggal 26 Oktober 2022 silam. Dengan nomor surat 003/DPMU-BMU/UWG/X/2022.
"Tapi sampai sekarang (Surat keberatan, red) tidak ada tanggapan dari Pak Rektor," tutupnya.
Di sisi lain, Rektor UWG Malang, Dr Agus Tugas Sudjianto, ST., MT, saat dikonfirmasi via WhatsApp mengatakan, perubahan biaya wisuda tersebut bukanlah kenaikan. Melainkan hanya penyesuaian saja.
Lantas, apa benar bahwa biaya wisuda diperuntukkan bayar tanggungan Bank?
"Benar sekali. Boleh bertemu dengan saya untuk apa saja penyesuaian dana wisuda tersebut," jawab Agus Tugas Sudjianto.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara F |
Editor | : Moh.Husnul Yaqin |
Komentar & Reaksi