MALANG - Sekretaris Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) Malang Raya, Suroto sarankan gedung kampus menggunakan nama-nama tokoh pendiri UB.
Hal itu disampaikannya saat bertepatan dengan Rapat Terbuka Dies Natalis ke-58 Universitas Brawijaya (UB) Malang, Selasa (05/01/2021).
"Sejak hadir di kesempatan MUNAS IKA UB ataupun diskusi diluar itu beberapa tahun lalu, saya sering mendengar unek-unek para senior UB angkatan lama," ujar Suroto.
Suroto mengatakan, mereka semua serasa bernostalgia ketika berkumpul dikampus bersama para alumni muda.
"Mereka bercerita bagaimana upaya perjuangan menuntut ilmu di salah satu kampus Top Indonesia, Universitas Brawijaya," ujar mantan Presiden BEM FTP Universitas Brawijaya ini.
Dijelaskannya, setiap angkatan lama memiliki ciri khas khusus, terutama pengucapan aksen kampus mulai dari Unbraw, Unibraw hingga yang saat ini yang lebih dikenal dengan singkatan UB.
"Dibenak beliau semua selain bernostalgia selalu teringat dan sambil berkaca-kaca bercerita soal upaya kampus menjadi negeri yang dilakukan oleh salah satunya Rektor UB pertama Doel Arnowo," urai pria pemenang Silver Medal PIMNAS 26 ini.
Hingga pada akhirnya pada 5 Januari 1963 terbitlah Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 1 Tahun 1963, bahwa UB resmi menjadi kampus negeri.
Kemudian pada tanggal tersebut diperingati sebagai momentum Dies Natalis Universitas Brawijaya.
"Harapan para senior pada saat itu tidak muluk-muluk. Upaya apresiasi kepada Rektor pertama UB, misal nama gedung, nama perpustakaan ataupun bentuk yang lainnya. Oleh karenanya kita semua mendesak agar rektor saat ini (Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani A.R., M.S.) menelusuri jejak sejarah para pendiri kampus sehingga tersusun rapi," pungkas Pimpinan Produksi GFT FTP (Juara Umum GFT se UB XX) ini.
Hal itu, menurut Suroto bukanlah soal pengkultusan tokoh, melainkan menjaga sejarah agar tiap generasi mengilhami ruh semangat perjuangan dalam meneruskan pembangunan disetiap sektor kehidupan.
Seperti diketahui, Doel Arnowo adalah Rektor Pertama UB dan mantan Wali Kota Surabaya (1950-1952). Ia dimakamkan di Makam Pahlawan Mayjend Sungkono, Surabaya.
"Selamat Dies Natalis ke-58 UB. Semoga almamater kebanggaan terus bisa mencetak generasi unggul dan berkepribadian Pancasila. Saya meyakini bahwa generasi emas 2045 kita semua bisa terlibat aktif berkontribusi membangun negeri dan melakukan transformasi pembangunan diberbagai bidang," ucapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohammad Sodiq |
Editor | : |
Komentar & Reaksi